Analisis
situasi yang dilakukan salah satunya dapat menggunakan analisis SWOT. Analisis
SWOT yaitu analisis antarkomponen dengan memanfaatkan deskripsi SWOT setiap
komponen untuk merumuskan strategi pemecahan masalah, serta pengembangan dan
atau perbaikan mutu sistem informasi kesehatan secara berkelanjutan.
SWOT
merupakan akronim dari Strength (kekuatan/kondisi positif), Weakness (kelemahan
internal sistem), Opportunity (kesempatan/ peluang sistem),
dan Threats (ancaman/ rintangan/ tantangan dari
lingkungan eksternal sistem). Kekuatan yang dimaksud adalah kompetensi khusus
yang terdapat dalam sistem, sehingga sistem tersebut memiliki keunggulan
kompetitif di pasaran. Kekuatan dapat berupa: sumber daya, keterampilan, produk,
jasa andalan, dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pesaing dalam
memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan masyarakat di dalam atau di
luar sistem. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber
daya, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan
kerja sistem informasi kesehatan. Adapun peluang adalah berbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi sistem tersebut, sedangkan ancaman/tantangan
merupakan kebalikan dari peluang. Tantangan yang mungkin muncul sehubungan
dengan pengembangan sistem informasi kesehatan pada dasarnya berasal dari dua
perubahan besar yaitu tantangan dari otonomi daerah dan tantangan dari
globalisasi. Dengan demikian ancaman/tantangan adalah faktor-faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan sistem
A. Kondisi
Positif SIK
1. Indonesia
telah memiliki beberapa legislasi terkait SIK (UU Kesehatan, SKN, Kebijakan dan
strategi pengembangan SIKNAS dan SIKDA).
2. Tenaga
pengelola SIK sudah mulai tersedia pada tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
3.
Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
tersedia di semua Provinsi dan hampir seluruh Kabupaten/kota
4.
Indikator kesehatan telah tersedia.
5.
Telah ada sistem penggumpulan data secara rutin yang
bersumber dari fasilitas kesehatan pemerintah dan masyarakat.
6.
Telah ada inisiatif pengembangan SIK oleh beberapa
fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
7.
Diseminasi data dan informasi telah dilakukan,
contohnya hampir semua Provinsi dan Kabupaten/kota dan Pusat menerbitkan profil
kesehatan.
B. Peluang
SIK
1.
Kesadaran akan permasalahan kondisi SIK dan
manfaat eHealth mulai meningkat pada semua pemangku kepentingan
terutama pada tingkat manajemen Kementerian Kesehatan.
2.
Telah ada peraturan perundang-undangan terkait
informasi dan TIK.
3.
Terdapatnya kebijakan perampingan struktur dan
pengkayaan fungsi, memberikan peluang dalam pengembangan jabatan fungsional
pengelolaan SIK.
4.
Terdapat jenjang pendidikan informasi kesehatan yang
bervariasi dari diploma hingga sarjana di perguruan tinggi.
5.
Para donor menitik beratkan program pengembangan SIK.
6.
Registrasi vital telah dikembangkan oleh Kementerian
Dalam Negeri dan telah mulai dengan proyek percobaan di beberapa Provinsi.
7.
Adanya inisiatif penggunaan nomor identitas tunggal
penduduk oleh Kementerian Dalam Negeri yang merupakan peluang untuk memudahkan
pengelolaan data sehingga menjadi berkualitas.
8.
Kebutuhan akan data berbasis bukti meningkat khususnya
untuk anggaran (perencanaan) yang berbasis kinerja.
REFERENSI
https://oshigita.wordpress.com/2014/01/21/analisis-situasi-sistem-informasi-kesehatan/ Diakses Tanggal 21 September 2017 Pukul
9.33 Wita
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjZ37SFqrbWAhVLL48KHdTyCIsQFghZMAg&url=http%3A%2F%2Fwww.pusdatin.kemkes.go.id%2Fresources%2Fdownload%2Fpusdatin%2Flain-lain%2FPMK-No-97-Th-2015-ttg-Peta-Jalan-Sistem-Informasi-Kesehatan-Tahun-2015-2019.pdf&usg=AFQjCNHu77pNmbPAgO1RxX_CcQAXqVNMqwDiakses Tanggal 21 September 2017
Pukul 21.17 Wita
0 komentar:
Posting Komentar